Wahai pemuda Islam, bersemangatlah dalam menuntut ilmu agama.

Rabu, 03 Agustus 2016

Q&A Abu Takeru - Al Kabair 36 : What Are You

max


Bismillah wash shalatu was salamu 'ala rasulillah.

Sesi Tanya-Jawab kajian "Abu Takeru - Al Kabair 36 : What Are You" :

1. Bagaimana dengan kata-kata pujian orangtua yang bikin kita 'ujub tanpa sadar, seperti "Ih kamu mah memang anak mama yang paling kasep."? Jawab: Masya Allah. Istighfar ke Allah sambil ngomong, "Ya Allah, wajah ini pemberian-Mu."

2. Kalau pas masbuk, apakah posisi boleh beda saat tahiyat akhir sama imam, kitanya posisi tahiyat awal? Jawab: Memang di sini ada perbedaan ulama. Ada yang bilang ngikutin imam, ada yang bilang duduk tasyahud awal saja. Terserah kalian lebih condong ke pendapat yang mana, boleh.

3. Kalau tahiyat awal boleh tidak baca sampai ke shalawat nabi? Jawab: Aa' belum bisa ngejawab ini. Yang Aa' tahu mah dua pendapatnya, yang satu sampai syahadat, atau yang satu lagi sampai innaka hamiidummajid.

4. Kalau pas adzan subuh, masih boleh makan tidak? Jawab: Di sini ada ikhtilaf ulama. Aa' udah membaca Fathul Bari secara mendalam. Ada satu hadits di mana Fatimah makan saat bangun telat, terus adzan, kemudian malah diperintahkan oleh Nabi untuk terus minum. Haditsnya, "Apabila sedang minum, adzan, jangan lah ia menyimpan minumannya itu. Ambil sampai ia memenuhi hajatnya."

Tapi pendapat yang paling kuat menurut Ibnu Hajar al-Asqalani adalah hadits ini di-mansukh (dihapus) hukumnya dengan ayat 187 surah al-Baqarah, "Wa kuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumul khaythul-abyadhu minal khaythil-aswadi minal fajr". Sehingga pendapat yang Aa' pegang adalah kalau kita mau puasa, dan kita lagi sahur, pas lagi minumnya, adzan. Maka buang airnya. Tapi sebenarnya patokannya bukan adzan, melainkan jadwal subuh. Kenapa? Karena ada yang adzannya terlalu cepat dan ada yang telat. Kalau yang kecepetan ya udah kita minum aja terus.

5. Bagaimana cara mendakwahi anak umur 9-14 tahun? Jawab: Pakai bahasa simpel dan to the point aja.

6. Apakah tidak boleh pajang foto dan gambar? Jawab: Foto menurut sebagian ulama disamakan dengan gambar, makanya dilarang. Tapi ulama lain bilang foto beda dengan gambar. Kalau saran dari A' Rizal, foto berbeda dengan gambar hukumnya. Begitu juga video, beda dengan gambar. Tapi amannya, kalau kita punya foto gitu, simpan saja di album, kalau bisa jangan di-public-in. Takutnya ada privasi kita.

7. Kalau kita bilang, "Kamu jangan ngelakuin itu, dosa." Itu termasuk sombong tidak? Jawab: Tidak. Itu benar, menyampaikan sesuai dengan dalil, insyaAllah.

8. Saya suka debat dengan teman. Hal yang paling bikin saya down itu ketika dia bilang, "Sok suci ih jangan sok bener deh." Sebaiknya kita menghargai pendapat dia sementara, atau gimana? Takutnya jadi egois kitanya soalnya. Jawab: Kalau kita membela Quran dan hadits, itu bukan egois. Kalau pun itu egois, itu egois yang halal. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam aja digituin, apalagi kita. Jadi sabar aja. Tetap santun.

9. Kalau misal dibilang jelek, terus kita menolak dibilang jelek, padahal kita ga sombong. Apakah itu sombong? Jawab: Bilang saja, "Kamu jangan gitu. Mencela seorang muslim itu adalah dosa besar. Kalau seandainya aku jelek menurutmu, aku pun ciptaan Allah. Jadi jangan diejek begitu."

10. Kalau tarawih, tapi kita masbuk. Tarawihnya 4 rakaat. Kita datang di rakaat dua. Apakah kita ikutin imam, atau shalat sendiri tarawih 4 rakaat? Jawab: Kita ikuti imam dulu 2 rakaat, kemudian tambah lagi 2 rakaat.

11. Pujian apa yang dilarang untuk orang lain? Jawab: Pujian yang tidak ada pada dirinya. Tapi kalau pujian yang memang ada pada dirinya, ini diperbolehkan, selama kita yakin dia yang dipuji bisa menjaga hatinya. Seperti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memuji Abu Bakar. Beliau tahu Abu Bakar hatinya tulus.

12. Apa candi Borobudur ada hubungannya dengan Nabi Sulaiman? Jawab: Tidak ada sama sekali.

13. Karma ada di dalam Islam? Jawab: Tidak ada karma dalam Islam. Yang ada adalah, orang yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan, bisa di dunia atau di akhirat. Orang yang berbuat jahat akan Allah balas, kalau Allah menghendaki di dunia, atau di akhirat, atau kalau Allah menghendaki bisa juga diampuni. Apabila karma yang dimaksud adalah akidah orang-orang non-Islam, tidak ada.

14. Shalat qabla zuhur yang 4 rakaat itu bagaimana? Jawab: Boleh dua-dua. Dua rakaat salam, dua rakaat salam. Itu yang afdhal. Tapi kalau waktunya tidak cukup, dua rakaat saja.

15. Cara mengatas orang yang munafik? Jawab: Ada pembahasan sendiri. Munafik tidak semuanya kafir. Ada munafik 'amali, ada munafik i'tiqadi. Nanti dibahas insya Allah. Hati-hati kalau kita bilang temen kita munafik.

16. Kalau membentak orang yang sudah tidak bisa dinasihat, itu boleh atau tidak? Jawab: Boleh. Kalau memang dia psikologinya pas untuk dibentak.

17. Gimana kalau lagi di gunung, tidak ada air, adanya air untuk minum. Apakah boleh tayamum? Jawab: Boleh. Airnya dipakai untuk minum, kaliannya tayamum. Kalau mandi wajib, apakah boleh diganti dengan tayamum? Boleh. Tayamumnya bagaimana? Kalau tayamum untuk mandi wajib itu sama dengan tayamum untuk wudhu. Itu sudah menghilangkan hadats besar.

18. Ketika saya membaca Quran, saya dipuji, astaghfirullah. Bagaimana cara agar hati saya bersih? Jawab: Caranya lawan terus. Lawan setiap kali dimasuki sombong, kita langsung ngomong, "Ya Allah, amalan ini belum tentu diterima, mana mungkin aku bisa sombong." Tidak ada obat dari kesombongan kecuali lawan terus.

19. Kalau dipuji misal, "Ih meni ganteng," terus kita jawab, "Nggak kok segini mah ga ganteng." Termasuk 'ujub atau sombong tidak? Jawab: Itu tuh merendah untuk meroket, haha. Tanya saja hatimu apakah itu sombong atu tidak.

20. Kalau dinasihati, dalam nasihatnya disuruh ikut kajian-kajian yang ga bener, yang ajarannya sesat, akhirnya kita mengabaikannya, soalnya takut membenarkan ajaran-ajaran itu. Itu bagaimana? Jawab: Ya tidak apa-apa. Kalau misal kita dinasihati, tapi nasihatnya salah. Ya jangan diterima nasihatnya. Ingat, nasihat yang diterima adalah nasihat yang sesuai dengan Quran dan sunnah. Ada pun kalau orang nasihatnya salah, maka tidak boleh terima nasihatnya. Dan ketika kita menolak nasihat tersebut, itu bukan termasuk kesombongan. Itu termasuk mempertahankan agama kita.

21. Apakah mencium kaki orangtua adalah salah satu bentuk sujud? Jawab: Ada satu hadits, dihasankan oleh sebagian ulama, tapi didha'ifkan oleh mayoritas ulama. Yaitu ketika ada ahluk kita (pendeta orang Kristen), 10 orang kalau tidak salah. Mereka datang ke Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian masuk Islam. Setelah masuk Islam, mereka mencium tangan dan kaki beliau. Nah hadits ini diperbincangkan ulama, sebagian menghasankan, sebagian besar mendha'ifkan.
Karena itu amannya, jangan sampai mencium kaki, kalau tangan masih diperbolehkan. Tapi lebih baik lagi kalau saat cium tangan kita tidak ruku', melainkan kita duduk kemudian mengambil tangan mereka.

22. Bagaimana kalau kita sombong secara tidak sadar? Jawab: Baca do'a ini: "Allaahumma inna na'uudzubika min annusyrika bika syai-an na'lamuh. Wa nastaghfiruka li maa laa na'lamuh." Sombong itu termasuk ke dalam syirik kecil. Kenapa? Karena sombong itu sifat yang hanya boleh dimiliki oleh Allah. Ketika kita sombong, berarti kita menyamakan diri kita dengan sifat Allah. Tidak sampai kafir, kecuali kalau sombongnya sampai menolak Islam itu mah kafir. Tapi kalau yang dimaksud sombongnya seperti tadi, "Aku ganteng," dan lain-lain, maka itu merupakan perbuatan syirik kecil (dosanya dosa besar). Karena itu, do'a, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa syirik yang aku tahu, dan aku mohon ampunan dari dosa syirik yang aku tidak tahu."

23. Do'a buka puasa yang lebih shahih? "Dzahabaz zhama'u..." atau "Allahumma laka sumtu..."? Jawab: Yang "dzahabazh zhama'u" itu lebih banyak yang menshahihkannya.

24. Apakah akikahan itu diperbolehkan? Jawab: Boleh, itu sunnah. Akikahan, kemudian syukuran, itu sunnah.

Alhamdulillah.

Abu Takeru / Author & Editor

Bernama asli Rizal Fadli Nurhadi. Alumni East Preston Islamic College, Melbourne, Victoria, Australia. Pernah belajar di bawah bimbingan dai nasional Australia, di antaranya Abu Hamzah, Umar Zouk, dan Bilal Assad. Saat ini aktif mengisi kajian komunitas Paradisean Youth.

0 komentar:

Posting Komentar

Diharapkan tidak berkomentar atas dasar fanatisme golongan kepada ustadz atau organisasi tertentu.Akan tetapi, gunakan dalil dari Alquran dan Sunnah dengan pemahaman para generasi terdahulu (sahabat, tabi'in, dan tabiut tabi'in).

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates | Modified by Zain Ibn Sufry