Wahai pemuda Islam, bersemangatlah dalam menuntut ilmu agama.

Jumat, 23 Desember 2016

Al Kabair

Muhamad Arif Adiputra

Al Kabair 00 - 4,9 Milyar
bit.ly/kabair00

Al Kabair 01 - Masuk Islam Gara Gara George Bush (Syirik)
bit.ly/kabair01

Sabtu, 19 November 2016

Al Kabair 45 : Malin Kundang

max


AL-KABAIR 45
MALIN KUNDANG


1. Hadits yang sering kita dengar

"Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia bertanya, "Siapakah orang yang paling berhak dengan kebaktianku?" Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ibumu!" Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Kemudian Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Dijawab, "Kemudian bapakmu!" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

2. Dari 'Abdullah ibn 'Amr dia berkata; "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam minta izin hendak ikut jihad (berperang). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Jawab orang itu; ‘Masih!’ Sabda beliau, ‘Berbakti kepada keduanya adalah jihad.’” (HR. Muslim no. 2549)

Sahabat ada yang mau jihad. Ditanya apakah masih ada orangtuanya. Disuruh kembali, dan berbuat baik kepada mereka. 

ASHABUL A'RAAF

Menurut sebagian ulama, mereka adalah muslim yang terakhir masuk surga tanpa disiksa dulu. Mereka adalah orang-orang syahid, yang masih punya dosa durhaka kepada orangtua. 

3. Sahabat bertanya, "Ya Rasul, dosa apa yang terbesar?" Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Menyekutukan Allah, lalu durhaka kepada orang tua..." (HR. Bukhari no. 6255)

BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA ORANG TUA:

1. Mengucapkan kalimat "ah" yang merupakan merendahkan


وَقَضٰى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا  ۚ  إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
(Qs. Al-Israa' [17] : 23)

Kata Ali bin Abi Thalib, ketika mengomentari ayat ini, beliau berkata, "Kalau saja ada kata yang lebih ringan dari kata 'ah', niscaya kata ini akan diganti."

Artinya, tidak ada kata yang lebih rendah dari kata ini.. Jadi, yang paling ringan aja dosanya dosa besar, apalagi yang lebih dari itu. 

2. Membuat sedih orangtua 

3. Cemberut, bermuka masam

4. Mencela orangtua, baik secara langsung maupun tidak langsung


Para sahabat heran ketika Rasulullah bersabda, "Di  antara dosa besar adalah seorang laki-laki mencela kedua orang tuanya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, 'Apakah (mungkin) seorang laki-laki mencela orang tuanya? ' Beliau menjawab: "Ya. Dia mencela bapak seseorang lalu orang tersebut (membalas) mencela bapaknya, lalu dia mencela ibunya, lalu orang tersebut (membalas) mencela ibunya. (HR. Bukhari no. 5628)

Itu sama saja dengan mencela orangtua kita sendiri.

5. Memandang orangtua dengan pandangan sinis

6. Malu mengakui mereka sebagai orangtua 

7. Menyuruh orangtua, kecuali kalau orangtuanya memang senang membantu kita

8. Memberatkan orangtua dalam meminta 

Boleh mengemis apabila kebutuhan primer 

9. Tidak mengurus orangtua saat mereka sudah tua


PENGECUALIAN 

KAPAN KITA TIDAK BOLEH TAAT KEPADA ORANGTUA, TAPI INGAT! BUKAN BERARTI DURHAKA. 

1. Kalau orangtua menyuruh sesuatu yang merupakan dosa. Walau mereka merengek menangis-nangis. 

Tapi menolaknya harus dengan lemah lembut. 

2. Kalau orangtua menyuruh sesuatu yang membahayakan diri kita

*orangtua menyuruh kita saat umur kita 9 tahun, mengangkat gas 12 kg
*disuruh masuk ke kandang singa 
*disuruh cerai, tapi dengan alasan yang tidak syar'i 
*disuruh mengebut lebih dari 120 km/jam di jalan tol

KISAH-KISAH MENGHARUKAN:

1. Kisah ayah yang berhutang puluh ribuan real yang senilai 210 juta rupiah dan anaknya. 
2. Kisah dari ustadz Syafiq, kisah nyata. (https://youtu.be/Yhzclar0FGY)

DOA SAAT 40 TAHUN

Qs. Al-Ahqaf [46]: 15

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai EMPAT PULUH TAHUN ia berDO'A: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

DO'ALAH KETIKA KITA BERUMUR 40 TAHUN HIJRIAH (SEKITAR 38 TAHUN MASEHI), Agar diterima amalnya.

HADITS TERAKHIR 


HR. Al-Hakim derajatnya shahih dalam Silsilah Hadist ash-Shahihah no. 1120
Dua dosa yang akan disegerakan balasannya di dunia 
1. Menzhalimi

2. Durhaka kepada orang tua

Kamis, 04 Agustus 2016

Al Kabair 1 - Aku Masuk Islam Gara-Gara George Bush (1)

max

Al Kabair 1 - Aku Masuk Islam Gara-Gara George Bush



Bismillahi wash shalatu was salamu 'ala rasulillah.
Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh.
Wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina.
May yahdihillahu fa la mudhillalah 
Wa may yudhlil fa la hadiyalah.
Asyhadu al la ilaha illallah 
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.
Amma ba'du.

Indeed, all praise due to Allah, we praise Him, we seek His protection, and we seek His forgiveness.
We seek protection to Allah from the evil of ourselves and from the evil of our actions.
Whoever Allah guides, no one can misguide.
And whoever Allah leaves to go astray, no one can guide.
I bear witness that there is no God but Allah.
And I bear witness that Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam is His slave and messenger.
And after that.


Fajir


Apa artinya "faajir"?

Fajir artinya pendosa besar. 

Fajir sama dengan fasik sama dengan pendosa besar.

Kalau orang kafir pasti faajir, karena semua orang kafir pasti pendosa besar. Tapi tidak semua orang Islam fajir, tapi mungkin kebanyakan di antara kita pendosa besar, na'udzubillahi min dzalik.

Hadits Yang Menyeramkan


Pada suatu saat di perang Khoibar, perang melawan Yahudi. kaum muslimin berperang dan itu adalah perang yang sangat dahsyat yang sampai satu tahun lamanya. Apa yang terjadi?
Ada satu orang yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lihat di antara sahabat beliau (apakah orang ini termasuk sahabat atau munafik walllahu a'lam), orang ini menyusup di antara kalangan kaum muslimin. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang ini di neraka." Para sahabat kaget, "Ya Rasul, kenapa dia di neraka?" Akhirnya orang itu dilihat oleh para sahabat.
Orang yang tadi disebut di neraka oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berperang di barisan kaum muslimin melawan orang kafir, dan dia perangnya paling keren. Mantep dia perangnya. Sahabat bingung, "Ya Rasul, bagaimana mungin engkau bilang dia penghuni neraka? Dia perang dengan begitu gagahnya." Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Dia penghuni neraka." Akhirnya terus diperhatikan oleh para sahabat. Kembali lagi, "Ya Rasul, bagaimana mungkin engkau bilang dia penghuni neraka? Dia perang dengan begitu gagahnya." Sampai sebagian sahabat ada yang hampir meragukan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut.
Dan kemudian ketika sudah berperang dengan dahsyat, para sahabat terus mengintip orang tersebut. Akhirnya orang yang disebut sebagai ahli neraka ini terkena luka banyak sekali, dan ketika dia sudah tidak kuat menahan sakitnya, dia ambil tombak (dalam sebagian riwayat ambil anak panah) kemudian dia bunuh diri. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tahu. Para sahabat bilang, "Oh ternyata ini penyebab dia menjadi penghuni neraka."

Dan akhir hadits ini serem banget

Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 

"Wahai Bilal, berdirilah, umumkanlah kepada semua orang bahwasanya tidak ada yang masuk surga kecuali orang yang beriman. Dan Allah akan menguatkan agama ini lewat orang-orang fajir." (HR. Bukhari no. 6606)

Imam Ibnu Bathl berkata tentang maksud hadits ini, "Allah akan menguatkan agama ini, Allah akan menyebarkan agama ini, salah satunya lewat orang-orang fasik (orang Islam yang banyak dosa) atau lewat orang kafir juga."

Maka dari hadits ini, ada 2 poin penting:

1. Allah dengan hikmahnya bisa menyebarkan agama islam ini justru lewat orang2 kafirnya

2. Para pemegang jabatan di rohis tidak dijamin terbebas dari sifat fasik

Ini poin yang paling menyedihkan. Wahai ketua rohis, orang-orang penting di rohis, ketahuilah kalian bisa jadi jalan hidayah untuk orang banyak, tapi itu sama sekali tidak menjamin kalian terbebas dari sifat fasik.

Tamim Ad-Dari saja masuk Islam gara-gara siapa? Dajjal.

Karena itu seandainya di antara kita ada yang diuji bisa memberi hidayah ke banyak orang, jangan dulu geer. Jangan merasa shalih apabila seringkali bisa menjadi jalan hidayah bagi orang lain.

Do'a Nabi Yusuf



"... Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, matikan aku dalam keadaan Islam dan golongkanlah aku dengan orang-orang yang shalih." (QS. Yusuf [12] : 101)

Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin.

Masuk Islam Gara-Gara George Bush


Materi "Aku Masuk Islam Gara-Gara George Bush" ini diambil dari beberapa kisah. Kisahnya ada di YouTube, diceritakan oleh Syaikh al-Arifi.

English Version


One day, Syaikh al-Arifi met 2 foreigners from America when he was doing tawaf. He asked them in English, "Are you muslim? Where did  you come from?"

"We came from America."

"Well, how did you become muslim?"

One of them explained.

"We were gangsters. During the tragedy in 2001, we were listening to the speech of George Bush. We understood every single thing he has told us, except one word. 'Islam is terrorist'. When we listen, we didn't know what is Islam. I ask my friend, 'What is Islam?' He answered, 'I don't know. Maybe it's a brand of a car, or a food?' So the two of us went and bought the Holy Quran. We read it. We want to know what is Islam. After that we learned about Islam, we accepted Islam."

Artinya apa? Dilarang merokok. Haha, hanya bercanda. Berikut artinya.

Versi Bahasa Indonesia


Oke. Perhatikan ucapan kedua orang ini.

"Ketika terjadi tragedi 9-11 tahun 2011 saat gedung WTC hancur, kami dengar pidato George Bush. Kami sebagai orang Amerika bisa mengerti semua ucapannya, kecuali satu perkataan. Ketika George Bush berkata, 'Islam is terrorist', kami tidak mengerti apa itu Islam. Karena ucapan dia itu lah kami jadi tertarik. Kami baca tentang Islam. Ternyata kami merasakan indahnya Islam, lalu akhirnya kami masuk Islam."

Allah hendak membuat agama Islam ini tersebar lewat orang kafirnya. Padahal orang kafir menjelek-jelekkan Islam dengan tujuan agar orang-orang enggan untuk masuk Islam. Tapi ini malah terjadi counter attack. Subhanallah.

Karena itu lah Allah berfirman,

"Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar (tipu daya) yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya." (QS. Ibrahim [14] : 46)

Kasihan deh itu George Bush. Sakitnya tuh di mana coba? Dia sudah capek-capek membuat orang takut dengan Islam, eh orang-orang justru jadi tertarik dengan Islam. Banyak orang-orang yang masuk Islam gara-gara George Bush dan juga orang-orang yang se-level dengan George Bush.

Masih ingat materi "Masuk Solokan Keluar di Surga"? Kalian ingat 40.000 orang masuk Islam gara-gara siapa? George Bush zaman dulu, yaitu raja yang zhalim. Raja ini mengaku sebagai tuhan, namun saat berusaha membunuh seorang anak kecil ia disuruh mengucapkan "bismillahi Rabbil ghulam" yang artinya "dengan nama Allah Tuhannya anak ini" agar bisa membunuh si anak kecil tersebut. Maka semua orang yang mendengarnya serentak beriman kepada Tuhannya anak itu.

Apakah kalian tahu mengapa banyak orang yang menemukan fakta-fakta sains itu bukan orang Islam? Banyak orang berkata, "Ah orang Islam mah bisanya ngaji wae, sains ga dipelajari." Eh justru ternyata ada hikmahnya. Hikmah kenapa orang Islam mundur dari sains, tapi maju dalam Islamnya. Justru malah orang-orang kafir sains dipelajari, orang Islam sainsnya asa kurang, paling satu dua. Tapi di sini ada hikmah.

Kalau orang Islam menemukan fakta kebenaran Qur'an lewat sains (ilmiah), niscaya orang-orang kafir akan berkata, "Hoax, hoax, hoax." Tapi kalau orang kafir yang menemukan, maka akan banyak orang kafir yang masuk Islam.

Contohnya profesor. Mereka yang begitu benci dengan Qur'an. Akhirnya mereka mempelajari tentang embrio. Mereka mempelajari banyak ilmu sains, dan ternyata mereka ingin membuktikan kedustaan Qur'an. Saat sedang membuktikan, eh malah menemukan kebenaran Qur'an. Akhirnya dia masuk Islam, dan banyak peneliti yang masuk Islam justru dari orang-orang kafir. Ini hikmahnya kenapa orang-orang kafir lebih maju dalam hal sains. Ternyata Allah hendak memberi mereka hidayah lewat sains. Tapi tentunya bukan lewat sainsnya, melainkan lewat Qur'annya. Subhanallah.

Allah akan memberi hidayah kepada orang-orang di dunia ini, salah satunya lewat orang kafir, salah satunya lewat orang semacam George Bush.

Karena itu kalau boleh bicara, "Well, thank you George Bush! We're waiting for you to accept Islam."

Do'akan dia. Walaupun kita benci dengan orang-orang kafir, apalagi yang menjelek-jelekkan Islam, tetapi tetap kita do'akan hidayah.

Siapa sih yang bisa mengira orang semacam Wahsyi masuk Islam?

Siapa sih yang bisa mengira Abu Sufyan, yang memerangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selama 20 tahun masuk Islam? Saat perang Hunain, kaum muslimin berjumlah 12.000 orang melawan musyrikin berjumlah sedikit, tapi mereka diuji dengan kekalahan. Saat umat Islam terpojok dan tinggal 100 orang, di antaranya adalah Abu Sufyan. Ketika Abu Sufyan sempat memegang tali keledainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bertanya, "Siapa ini?" Kata 'Abbas, "Ya Rasul, dia sepupumu, Abu Sufyan yang telah masuk Islam." Allahu Akbar.

Kata Siapa Orang Non-Islam Masuk Neraka?



Kata Allah. Simpel. Beres, haha.

Kenapa pertanyaan seperti ini perlu dibahas?

Pertanyaan-pertanyaan geje seperti ini sering masuk ke dalam rohis.

Pertanyaan yang sering ditanyakan


1. Kalau Allah Maha Penyayang, kenapa Allah ciptakan neraka?

2. Kenapa sih Allah tidak memberi hidayah aja ke semua orang yang ada di dunia? Kan gampang bagi Allah.

3. Kenapa sih Allah harus menciptakan orang kafir, padahal Allah tahu ujung-ujungnya mereka akan kafir?

Akan dijawab semuanya insya Allah.

Akan dibahas dengan dalil dan logika.

Jawaban logika sebenarnya tidak harus, karena kita sebagai kaum muslimin harus menerima dalil dan itu cukup. Tapi kalau memang banyak di antara kita yang dengan dalil itu masih kurang, oke kita bantu dengan logika juga.

Sekarang akan dibahas dulu, satu pertanyaan yang ditanyakan oleh seorang kafir kepada seorang penceramah terkenal, Abdurraheem Green.

Apa pertanyaannya?

Wahai Syaikh, kenapa orang-orang kafir dalam pandangan orang Islam katanya orang-orang yang selain yang  beragama Islam itu masuk neraka walau pun mereka baik? Tapi bukannya di antara orang-orang kafir ada yang rajin sedekah, (seperti Mother Teresa suka sedekah ke anak-anak yatim, bantu mutilasi eh amputasi, banyak membantu orang-orang yang sakit) masa' mereka masuk neraka sih? Apakah adil bahwasanya cuma Islam yang masuk surga? Apakah orang-orang selain agama Islam tidak bisa masuk surga? Tolong jelaskan.”

Intinya,

Apakah orang kafir yang baik tidak bisa masuk surga?”

Jawabannya simpel. Ya. Karena Allah yang bilang.

Tapi seakan-akan Allah itu zhalim--na’udzubillah, kalau bilang Allah itu zhalim rusak akidah kita.
Sebenarnya tidak perlu bingung ketika mendengar orang kafir masuk neraka.

Siapa yang menciptakan orang kafir? Allah. Siapa yang menakdirkan mereka kafir? Allah. Siapa yang memasukkan mereka ke neraka? Allah.

Kok mereka salah? Padahal kan Allah yang melakukan semuanya.

Oke kita bahas.

Teman-teman rohis banyak yang bertanya begini.

Jawab dengan ceramah ini, insya Allah benar secara dalil dan logika tidak menyimpang.

Jawaban Pertanyaan


1. Allah Pemilik surga yang menentukan


Surga milik siapa? Allah. Kan ada orang-orang yang bilang surga kan bukan milik orang-orang Islam. Betul, surga milik Allah. Lalu siapa yang berhak menentukan siapa saja yang memasukinya? Allah, pemiliknya. Ya sudah kita tinggal menerima ketentuan Allah saja.

"Ah itu masih pakai dalil, kita ga terima."

Oke kita ke jawaban kedua. 

2. Agama lain juga sama


Tadi kan kamu nanya, bahwasanya Islam bilang agama selain Islam tidak bisa masuk surga, kenapa sih kamu harus nanya kayak begitu? Kamu itu nanya pertanyaan yang seakan-akan memojokkan Islam dan membuat orang Islam ragu terhadap agamanya. Pernah tidak kalian bertanya pertanyaan yang sama persis ke agama selain Islam?

Kok aneh. Islam sering ditanyakan pertanyaan seperti ini tapi agama lain tidak pernah. Coba tanya ke orang Kristen, "Dalam akidah kalian, apakah orang selain Kristen bisa masuk surga?" Mereka akan jawab, "Tidak."

Allah berfirman dalam al-Qur'an,

"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: 'Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani'..." (QS. Al-Baqarah [2] : 111)

Orang Kristen bilang tidak ada yang bisa masuk surga kecuali Kristen. Orang Yahudi bilang tidak ada yang bisa masuk surga kecuali Yahudi. Tuh kenapa Yahudi dan Kristen tidak ditanyakan? Kenapa pertanyaan ini banyak ditanyakan ke agama Islam tetapi agama selain Islam kok tidak ditanya? Kalau kalian bilang Islam itu kayak diskriminasi deh kok orang selain Islam tidak bisa masuk surga? Kenapa kalian tidak mengucapkan kalimat yang sama ke agama selain Islam? Setuju tidak? Orang Kristen pun sama perkataannya.

"Ah itu masih terlalu pakai dalil deh."

Oke kita lanjut.

3. Baik dan buruk ditentukan oleh Sang Pencipta, Penguasa langit dan bumi


Sebelum dijelaskan, jawablah pertanyaan berikut.

Apa yang dimaksud baik? Dan apa yang dimaksud buruk?” 

Kalau orang bertanya pertanyaan tadi, jawab dengan pertanyaan balik, “Ente paham tidak arti baik?"

Contoh-contohnya banyak sekali. Akan dipaparkan satu per satu.

1) Negara kehabisan minyak

Ketika ada suatu negara yang kehabisan minyak, kemudian negara tersebut berpikir bagaimana cara agar bisa punya minyak lagi. Akhirnya mereka menjajah negara yang banyak minyaknya.

Nah sekarang pertanyaannya, “Itu baik apa buruk?” Nah baik menurut siapa? Menurut orang yang menjajah, itu baik, karena dia bisa mengambil minyaknya. Tapi menurut orang yang dijajah buruk.

Mana yang baik mana yang buruk?

2) Slobodan Marinkovic

Slobodan Marinkovic adalah seorang panglima perang atau bos di antara orang-orang Kristen yang bertanggungjawab memerkosa berapa ratus kaum muslimin dan membunuhnya. Orang kafir yang menjajah Yugoslavia dan dia membunuh orang di sana dan diperkosa sebelum dibunuh.

Itu baik atau buruk menurut kalian? Buruk kan? Tapi tahukah engkau Slobodan Marinkovic dulu dia adalah orang yang sangat dikejar oleh semua agama, dia ini wanted, kalau di anime One Piece hadiahnya itu mungkin sebesar satu juta mungkin. Ia dicari. Ketika terjadi penjajahan dia ini kriminal yang paling tinggi. Tapi tahu yang terjadi sekarang? Di sebagian gereja, ada gambar Slobodan Marinkovic dengan sayap seperti malaikat.

"Baik menurut siapa? Buruk menurut siapa?"

Begini lah kebanyakan dari kita. Kita tidak punya parameter baik dan buruk. Karena itu kita bingung. Saat seseorang bilang, “Orang kafir juga baik,” memangnya baik menurut siapa? Ente punya definisi baik dari mana? Apakah karena mayoritas bilang baik?

Oke lanjut.

3) Melamar akhwat

Misal ada seorang akhwat rohis yang cantik. Kemudian seorang ikhwan di SMA X Bandung misalnya dia ini punya 8 SKPS (satuan kegantengan per sekon kuadrat). Wajahnya ini anggap lah 8 SKPS. Akhwat ini mau dilamar--walau masih SMA tapi anggap lah sudah kuliah--oleh sang laki-laki. Lalu apa yang terjadi? Saat sedang dilamar akhwat ini masih belum bisa menerima. Datang lah seorang lelaki bernama Jihad dari SMA Y. Dan dia ini 11 SKPS-nya. Dari skala 1-10 dia 11. Itu namanya kalau dalam istilah Kimia adalah "ganteng berlebih". Atau istilah psikologinya ganteng hiperbola. Apa pun itu namanya. Oke datanglah Jihad. Dia melamar sang wanita ini. Ternyata si wanita ini lebih senang sama Jihad.

Baik atau buruk? Bingung kan kalian? Baik menurut siapa? Buruk menurut siapa? 

Karena itu lah kita harus punya parameter baik dan buruk terlebih dahulu.

Lanjut contoh yang lain.

4) Homoseksual

Kalian tahu 50 tahun yang lalu bahwa homoseksual di semua negara itu di-banned. Homoseksual adalah kelainan seks, bahkan orang-orang psikolog pun sepakat, ijma’ istilahnya, kesepakatan ulama psikolog bahwasanya homoseksual adalah penyimpangan seks, dan itu buruk.

Tapi lihat sekarang. Orang yang homoseks itu dibilang apa?

“Oh itu hanya alternatif jalan hidup.”

Masya Allah. Jadi buruk itu sesuai kata siapa, pas kapan, ini bisa berubah-ubah definisinya. Kalau kita tidak punya parameter yang benar, maka definisi baik dan buruk ini akan berubah. Bahkan ketika seseorang bilang baik, bisa jadi gara-gara besok-besoknya mayoritas bilang buruk, dia akhirnya lupa yang asalnya menganggap baik jadi buruk.

Karena itu kita harus punya dulu apa "parameter baik" dan apa "parameter buruk".

Contoh yang lainnya. Akan diberikan contoh agar puas dulu.

5) Hitler

Hitler bertanggung jawab membunuh orang-orang Yahudi. Hitler baik apa buruk?

Banyak yang bilang buruk karena membunuhi para Yahudi, ya. Kita pun bilang buruk karena Yahudi tidak boleh dibunuh seenaknya. Islam mengharamkan membunuh agama selain Islam. Haram. Yang boleh dibunuh hanya orang kafir yang memerangi Islam. Ada pun orang kafir yang tidak memerangi Islam secara terang-terangan, mereka tidak boleh diganggu sama sekali. Ini lah indahnya Islam.

Kita anggap Hitler buruk. Tapi ada yang menganggap Hitler baik. Ada. Pasukan Hitler.

Oke jadi sekarang kita harus bener-bener tahu definisi baik dan buruk menurut siapa sih.

6) Budha

Contoh yang terakhir adalah Budha.

Budha berasal dari negara India. Sebelum ada Budha, mereka punya agama yang meyakini tentang akidah kasta. Kalian tahu kan? Seseorang apabila dilahirkan dengan kasta A dia mulia, kalau dilahirkan kasta lain dia hina atau kurang derajatnya dari kasta A. Nah, Budha tidak sepakat. Budha itu siapa?

Budha adalah seorang pangeran di India. Dia memberontak kepada akidah original yang ada di India. Akhirnya dia membuat teori sendiri bahwasanya semua orang itu equal. Tidak ada kasta-kastaan. Lalu apa yang terjadi sama orang Budha? Budha ini punya banyak pengikut. Dan akhirnya orang yang mengikuti akidahnya Budha dibunuhi oleh orang-orang berakidah agama asli dari India. Kenapa? Karena bertentangan dengan agama yang ada di India.

Sekarang mana yang baik mana yang buruk? Apakah orang Budha yang baik, ataukah orang yang membunuhi Budha yang baik?

Tuh kan kita tidak punya definisi baik dan buruk yang benar. Karena itu, mari sekarang kita fokus. Kita harus tahu. Kita harus punya jawaban dari pertanyaan ini.

Siapa Yang Berhak Mendefinisikan


Siapa sih yang berhak memberi definisi baik dan buruk?

Tentunya pencipta langit dan bumi.

Yang boleh memberi definisi baik dan beruk tentunya Yang Punya segala sesuatu. Sepakat?

Bagus.

Yang boleh memberi definisi baik dan buruk hanya Allah. 

Definisi Baik dalam Islam


Sekarang, kita tahu definisi baik dalam Islam itu ada 3:

1. Suatu perbuatan dilakukan ikhlas karena Allah Sang Pencipta
2. Kalau sesuai (sejalan) dengan agama
3. Kalau imannya benar

Itu lah 3 syarat diterimanya ibadah atau 3 syarat sesuatu bisa dibilang baik.

Kalau ada salah satu yang hilang, maka tidak bisa diterima.

Contoh:


Ada seorang preman yang ingin taubat. Dia mau shalat subuh di masjid.

Er… gue mau shalat subuh.”

Kamu mau ngapain?” Kata Pak DKM.

Aku mau shalat subuh, Pak.”

Eeh ngapain kamu shalat? Bentar saya mau nanya dulu. Berapa rakaat shalat subuh?

Tiga."

Tuh kan, salah. Pulang aja kamu! Rakaatnya aja salah, masa' mau shalat dalam kondisi ga tau jumlah rakaat...”

Pundung (sedih) akhirnya si orang mabuk tersebut. Dan dia pergi. Di tengah jalan ia bertemu seorang anak kecil.

Eh anak kecil mau ke mana?”

Mau shalat subuh.”

Ntar dulu. Gue mau nanya sama loe. Berapa rakaat shalat subuh?”

Dua.”

Pulang aja loe sana. Aku tadi mau shalat subuh tiga rakaat aja dilarang, apalagi kamu yang cuma dua.”

Masya Allah. Si pemabuk ini ikhlas. Dia mau taubat, namun caranya salah. Tidak akan diterima.

Maka yang ketiga itu imannya harus benar. Kalau imannya tidak benar, maka tidak ada gunanya perbuatan baik yang dilakukan karena Allah tapi imannya tidak benar. Ini tidak akan diterima.

Namun yang jadi pertanyaan adalah, “Orang kafir kan diciptakannya oleh Allah, kok mereka masuk neraka?”

Oke kalem kita belum sampai sana. Pembahasannya akan dilanjutkan di bagian selanjutnya yaitu bagian kedua.

Rabu, 03 Agustus 2016

Q&A Abu Takeru - Al Kabair 36 : What Are You

max


Bismillah wash shalatu was salamu 'ala rasulillah.

Sesi Tanya-Jawab kajian "Abu Takeru - Al Kabair 36 : What Are You" :

1. Bagaimana dengan kata-kata pujian orangtua yang bikin kita 'ujub tanpa sadar, seperti "Ih kamu mah memang anak mama yang paling kasep."? Jawab: Masya Allah. Istighfar ke Allah sambil ngomong, "Ya Allah, wajah ini pemberian-Mu."

2. Kalau pas masbuk, apakah posisi boleh beda saat tahiyat akhir sama imam, kitanya posisi tahiyat awal? Jawab: Memang di sini ada perbedaan ulama. Ada yang bilang ngikutin imam, ada yang bilang duduk tasyahud awal saja. Terserah kalian lebih condong ke pendapat yang mana, boleh.

3. Kalau tahiyat awal boleh tidak baca sampai ke shalawat nabi? Jawab: Aa' belum bisa ngejawab ini. Yang Aa' tahu mah dua pendapatnya, yang satu sampai syahadat, atau yang satu lagi sampai innaka hamiidummajid.

4. Kalau pas adzan subuh, masih boleh makan tidak? Jawab: Di sini ada ikhtilaf ulama. Aa' udah membaca Fathul Bari secara mendalam. Ada satu hadits di mana Fatimah makan saat bangun telat, terus adzan, kemudian malah diperintahkan oleh Nabi untuk terus minum. Haditsnya, "Apabila sedang minum, adzan, jangan lah ia menyimpan minumannya itu. Ambil sampai ia memenuhi hajatnya."

Tapi pendapat yang paling kuat menurut Ibnu Hajar al-Asqalani adalah hadits ini di-mansukh (dihapus) hukumnya dengan ayat 187 surah al-Baqarah, "Wa kuluu wasyrabuu hattaa yatabayyana lakumul khaythul-abyadhu minal khaythil-aswadi minal fajr". Sehingga pendapat yang Aa' pegang adalah kalau kita mau puasa, dan kita lagi sahur, pas lagi minumnya, adzan. Maka buang airnya. Tapi sebenarnya patokannya bukan adzan, melainkan jadwal subuh. Kenapa? Karena ada yang adzannya terlalu cepat dan ada yang telat. Kalau yang kecepetan ya udah kita minum aja terus.

5. Bagaimana cara mendakwahi anak umur 9-14 tahun? Jawab: Pakai bahasa simpel dan to the point aja.

6. Apakah tidak boleh pajang foto dan gambar? Jawab: Foto menurut sebagian ulama disamakan dengan gambar, makanya dilarang. Tapi ulama lain bilang foto beda dengan gambar. Kalau saran dari A' Rizal, foto berbeda dengan gambar hukumnya. Begitu juga video, beda dengan gambar. Tapi amannya, kalau kita punya foto gitu, simpan saja di album, kalau bisa jangan di-public-in. Takutnya ada privasi kita.

7. Kalau kita bilang, "Kamu jangan ngelakuin itu, dosa." Itu termasuk sombong tidak? Jawab: Tidak. Itu benar, menyampaikan sesuai dengan dalil, insyaAllah.

8. Saya suka debat dengan teman. Hal yang paling bikin saya down itu ketika dia bilang, "Sok suci ih jangan sok bener deh." Sebaiknya kita menghargai pendapat dia sementara, atau gimana? Takutnya jadi egois kitanya soalnya. Jawab: Kalau kita membela Quran dan hadits, itu bukan egois. Kalau pun itu egois, itu egois yang halal. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam aja digituin, apalagi kita. Jadi sabar aja. Tetap santun.

9. Kalau misal dibilang jelek, terus kita menolak dibilang jelek, padahal kita ga sombong. Apakah itu sombong? Jawab: Bilang saja, "Kamu jangan gitu. Mencela seorang muslim itu adalah dosa besar. Kalau seandainya aku jelek menurutmu, aku pun ciptaan Allah. Jadi jangan diejek begitu."

10. Kalau tarawih, tapi kita masbuk. Tarawihnya 4 rakaat. Kita datang di rakaat dua. Apakah kita ikutin imam, atau shalat sendiri tarawih 4 rakaat? Jawab: Kita ikuti imam dulu 2 rakaat, kemudian tambah lagi 2 rakaat.

11. Pujian apa yang dilarang untuk orang lain? Jawab: Pujian yang tidak ada pada dirinya. Tapi kalau pujian yang memang ada pada dirinya, ini diperbolehkan, selama kita yakin dia yang dipuji bisa menjaga hatinya. Seperti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memuji Abu Bakar. Beliau tahu Abu Bakar hatinya tulus.

12. Apa candi Borobudur ada hubungannya dengan Nabi Sulaiman? Jawab: Tidak ada sama sekali.

13. Karma ada di dalam Islam? Jawab: Tidak ada karma dalam Islam. Yang ada adalah, orang yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan, bisa di dunia atau di akhirat. Orang yang berbuat jahat akan Allah balas, kalau Allah menghendaki di dunia, atau di akhirat, atau kalau Allah menghendaki bisa juga diampuni. Apabila karma yang dimaksud adalah akidah orang-orang non-Islam, tidak ada.

14. Shalat qabla zuhur yang 4 rakaat itu bagaimana? Jawab: Boleh dua-dua. Dua rakaat salam, dua rakaat salam. Itu yang afdhal. Tapi kalau waktunya tidak cukup, dua rakaat saja.

15. Cara mengatas orang yang munafik? Jawab: Ada pembahasan sendiri. Munafik tidak semuanya kafir. Ada munafik 'amali, ada munafik i'tiqadi. Nanti dibahas insya Allah. Hati-hati kalau kita bilang temen kita munafik.

16. Kalau membentak orang yang sudah tidak bisa dinasihat, itu boleh atau tidak? Jawab: Boleh. Kalau memang dia psikologinya pas untuk dibentak.

17. Gimana kalau lagi di gunung, tidak ada air, adanya air untuk minum. Apakah boleh tayamum? Jawab: Boleh. Airnya dipakai untuk minum, kaliannya tayamum. Kalau mandi wajib, apakah boleh diganti dengan tayamum? Boleh. Tayamumnya bagaimana? Kalau tayamum untuk mandi wajib itu sama dengan tayamum untuk wudhu. Itu sudah menghilangkan hadats besar.

18. Ketika saya membaca Quran, saya dipuji, astaghfirullah. Bagaimana cara agar hati saya bersih? Jawab: Caranya lawan terus. Lawan setiap kali dimasuki sombong, kita langsung ngomong, "Ya Allah, amalan ini belum tentu diterima, mana mungkin aku bisa sombong." Tidak ada obat dari kesombongan kecuali lawan terus.

19. Kalau dipuji misal, "Ih meni ganteng," terus kita jawab, "Nggak kok segini mah ga ganteng." Termasuk 'ujub atau sombong tidak? Jawab: Itu tuh merendah untuk meroket, haha. Tanya saja hatimu apakah itu sombong atu tidak.

20. Kalau dinasihati, dalam nasihatnya disuruh ikut kajian-kajian yang ga bener, yang ajarannya sesat, akhirnya kita mengabaikannya, soalnya takut membenarkan ajaran-ajaran itu. Itu bagaimana? Jawab: Ya tidak apa-apa. Kalau misal kita dinasihati, tapi nasihatnya salah. Ya jangan diterima nasihatnya. Ingat, nasihat yang diterima adalah nasihat yang sesuai dengan Quran dan sunnah. Ada pun kalau orang nasihatnya salah, maka tidak boleh terima nasihatnya. Dan ketika kita menolak nasihat tersebut, itu bukan termasuk kesombongan. Itu termasuk mempertahankan agama kita.

21. Apakah mencium kaki orangtua adalah salah satu bentuk sujud? Jawab: Ada satu hadits, dihasankan oleh sebagian ulama, tapi didha'ifkan oleh mayoritas ulama. Yaitu ketika ada ahluk kita (pendeta orang Kristen), 10 orang kalau tidak salah. Mereka datang ke Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian masuk Islam. Setelah masuk Islam, mereka mencium tangan dan kaki beliau. Nah hadits ini diperbincangkan ulama, sebagian menghasankan, sebagian besar mendha'ifkan.
Karena itu amannya, jangan sampai mencium kaki, kalau tangan masih diperbolehkan. Tapi lebih baik lagi kalau saat cium tangan kita tidak ruku', melainkan kita duduk kemudian mengambil tangan mereka.

22. Bagaimana kalau kita sombong secara tidak sadar? Jawab: Baca do'a ini: "Allaahumma inna na'uudzubika min annusyrika bika syai-an na'lamuh. Wa nastaghfiruka li maa laa na'lamuh." Sombong itu termasuk ke dalam syirik kecil. Kenapa? Karena sombong itu sifat yang hanya boleh dimiliki oleh Allah. Ketika kita sombong, berarti kita menyamakan diri kita dengan sifat Allah. Tidak sampai kafir, kecuali kalau sombongnya sampai menolak Islam itu mah kafir. Tapi kalau yang dimaksud sombongnya seperti tadi, "Aku ganteng," dan lain-lain, maka itu merupakan perbuatan syirik kecil (dosanya dosa besar). Karena itu, do'a, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa syirik yang aku tahu, dan aku mohon ampunan dari dosa syirik yang aku tidak tahu."

23. Do'a buka puasa yang lebih shahih? "Dzahabaz zhama'u..." atau "Allahumma laka sumtu..."? Jawab: Yang "dzahabazh zhama'u" itu lebih banyak yang menshahihkannya.

24. Apakah akikahan itu diperbolehkan? Jawab: Boleh, itu sunnah. Akikahan, kemudian syukuran, itu sunnah.

Alhamdulillah.

Minggu, 31 Juli 2016

Al Kabair 36 : What Are You (2)

max


Bismillahi wash shalatu was salamu 'ala rasulillah.

Ini adalah lanjutan dari pembahasan dosa besar 'ujub dan sombong pada bagian pertama

Bentuk-Bentuk Kesombongan Yang Sering Terjadi


1. Tidak mau melaksanakan ibadah yang wajib 


Kalau ibadah sunnah, kita tidak melaksanakannya karena males, itu kemalasan. Tidak sampai ke tingkatan kesombongan. Tapi kalau ibadah wajib, kita tidak melaksanakannya, maka itu adalah bentuk kesombongan. Walau pun ada orang yang kelihatannya rendah hati di hadapan orang banyak, tapi kalau dia tidak pernah shalat, dia adalah orang yang paling sombong di hadapan Allah.

Allah berfirman, 
"Dan Tuhanmu berkata, 'Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'." (QS. Ghafir/Al-Mu'min [40] : 60)

Jadi, orang yang tidak mau melakukan ibadah yang wajib, di mata Allah dia adalah orang yang sombong. Terserah manusia mau bilang dia tawadhu', rendah hati, atau apa pun, tapi kalau dia tidak mau melakukan ibadah wajib, di mata Allah tetap sombong.

Sudah tahu kita ciptaan Allah. Kita tidak bisa apa-apa kecuali dengan pertolongan Allah. Dan Allah menyuruh kita ibadah untuk kebaikan kita sendiri. Lalu kita tidak mau. Kenapa sih? Allah tidak butuh lho dengan ibadah kita. Kalau kita tidak mau melakukan ibadah wajib itu, berarti kita sudah sampai ke tingkatan sombong yang luar biasa.

Karena itu balasan bagi orang yang tidak melakukan shalat kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, adalah Allah tidak akan kasih hidayah, cahaya, (kecuali yang bertaubat), dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf. Bukan sama Hitler, bukan sama orang kafir yang sekedar terkenal saja, tetapi sama yang super terkenal. Hokagenya jahannam. Allah menyamakan orang yang meninggalkan shalat dengan orang yang paling sombong.

2. Menolak nasihat, padahal nasihatnya benar


Beda kalau nasihatnya adalah hal yang mubah, maka tidak harus kita ikuti. Contohnya kalau kita suka rambut gaya belah pinggir, terus dinasihati, "Kamu mah lebih ganteng kalau belah tengah deh." Ini bukan sombong kalau nasihatnya ditolak.

Yang dimaksud adalah kalau ada orang melakukan kesalahan, lalu dinasihati sesuai Qur'an dan hadits, tapi dia menolak. Maka itu adalah bentuk kesombongan, karena termasuk bentuk menolak kebenaran. Kalau seandainya belum bisa meninggalkan dosa tersebut, setidaknya katakan, "Alhamdulillah terima kasih sudah mengingatkan, tapi aku belum bisa meninggalkan dosa ini." Maka orang seperti ini bukanlah orang yang sombong. Dia memang masih melakukan dosa tapi dia tidak mendapat dosa sombong. Karena dia menerima nasihat, hanya saja belum bisa mengamalkan nasihatnya.

Kalau ada orang dinasihati, kemudian balasannya adalah dengan 3 ucapan :

A. "Jangan sok bener sendiri deh!


Ini merupakan bentuk kesombongan. Misalnya sedang dalam debat. Yang satu menyampaikan hadits palsu, yang satu lagi sesuai dengan Quran dan hadits yang dipahami oleh para ulama yang lurus. Lalu setelah dalil-dalil disampaikan, dia malah berkata, "Jangan sok bener sendiri deh!"

Kita boleh mengatakan "jangan sok bener sendiri deh"-nya hanya kalau dalam perkara fiqih yang mu'tabar. Mu'tabar adalah ikhtilaf yang memang masing-masing punya dalil yang kuat. Nah ini kita tidak boleh merasa benar sendiri. Misalnya masalah mengangkat jari pada saat tasyahud akhir. Pendapat yang telunjuk digoyang-goyang sedikit sama kuat dengan pendapat yang telunjuk tidak digoyang-goyangkan. Dua-duanya pendapat yang kuat.

Tapi yang tidak diperbolehkan adalah ketika debat, yang satu sudah jelas salah, dan yang satu benar. Yang salah malah marah. Inilah kesombongan. 

B. "Dasar sok suci!


Satu kaum yang tidak ada yang taubat. Kaum Nabi Luth. Nabi Luth hanya selamat bersama tiga orang putrinya. Sisanya satu kaum dihancurkan oleh Allah. Kenapa? Karena mereka bilang, "Luth dan keluarganya (anak-anaknya) adalah orang yang merasa suci." Karena itu Allah kunci hati mereka.

Karena itu kalau kalian melakukan dosa lalu dinasihati, jangan bilang sok suci ke orang yang nasihati kalian. Tetapi katakan, "Makasih udah nasehatin, do'ain ya supaya saya bisa taubat. Ya Allah aku udah merasa dosa banyak banget, tapi aku belum bisa menjauhinya." Seperti itu seharusnya. 

C. "Udahlah, urus aja dirimu sendiri!"


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab, ’Urus saja dirimu sendiri.'” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598)

3. Menganggap remeh dosa 


Ini adalah salah satu bentuk kesombongan. Karena saat seseorang meremehkan dosa, berarti dia meremehkan siksaan Allaah. Padahal siksaan Allah itu dahsyat sekali.

Kalau kalian sudah mendengar di ceramah "Perjalanan Akhirat", kalian akan tahu bagaimana di neraka itu nanti ada ular, yang taringnya sepanjang pohon kurma, dan sekali gigit, tubuh orang yang digigit akan terbakar 70 tahun. Ini dari atsar yang shahih dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib. Ada juga orang yang diberi minuman nanah yang mendidih. Dan itu siksaan bagi orang yang melakukan dosa. Kita apabila meremehkan dosa, itu termasuk bentuk kesombongan yang sangat dahsyat.

Lihat perbedaan antara mukmin dan pelaku dosa besar. Ibnu Mas’ud berkata,
"Sesungguhnya seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia sedang duduk di bawah gunung dan ia takut gunung tersebut jatuh menimpanya. Dan seorang fajir memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di hidungnya lalu ia berkata demikian (mengipaskan tangannya di atas hidungnya) untuk mengusir lalat tersebut." (Atsar shahih riwayat Bukhari)
Orang mukmin saat melakukan dosa, baik kecil maupun besar, langsung di hatinya ia berkata, "Ya Allah, aku ini udah bahaya banget, udah melakukan dosa, udah meremehkan-Mu. Astaghfirullah." Adapun orang munafik menganggap, "Udah lah nanti aja gampang. Taubat mah nanti da Allah juga Maha Pengampun." Ini adalah peremehan dosa. Bahaya.

4. Merasa hebat dengan amal shalih 


Ada seseorang yang shalih, ia punya saudara yang banyak dosa. Akhirnya si orang shalih berkata pada orang yang berdosa itu, ”Demi Allah, Allah takkan mengampuni dosamu.” Kemudian di hari kiamat, Allah berkata ke si orang shalih ini, “Siapa yang berani mendahului Aku dengan sumpahnya? Kenapa kamu berani bersumpah bahwa Aku tidak akan mengampuni dia? Ketahuilah, Aku ampuni dia, dan kamu, semua amalmu hilang." (HR. Muslim) 
Itulah saking beratnya balasan orang yang merasa bangga dengan amal shalih-nya sendiri dan sampai meremehkan orang lain.

Ingatlah dengan nabi yang sangat lemah lembut. Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Beliau yang notabenenya ikhlas 100%, berdo'a saat selesai membangun Ka'bah, "Rabbanaa taqabbal minnaa (Ya Allah terimalah amalan kami)," padahal tanpa do'a pun PASTI diterima. Tapi beliau tetap merintih ke Allah untuk menerima amalannya.

Maka kitapun sepantasnya, sesudah beramal shalih, jangan jadi 'ujub. Tapi do'a ke Allah, "Ya Allah, maafkan kekurangan amal shalihku."

Pernahkah kalian yang sudah bertaubat dari dosa kalian bilang ke Allah, "Ya Allah, terima taubatku. Aku sudah bersungguh-sungguh menyesal dari dosaku tapi aku belum yakin. Aku tidak bisa tahu apakah taubatku sudah diterima atau belum. Tapi aku hanya bisa berharap kepada-Mu ya Allah, tolong terima taubatku."

Pernah tidak kalian ketika jalan ke kajian, kemudian di tiap langkahnya kalian bilang, "Ya Allah, terimalah langkah kaki ini agar aku bisa dimudahkan ketika menyebrangi ash-Shirath di hari kiamat. 

Pernahkah kalian saat sedang membaca Qur'an, setelah beres membacanya kalian bilang, "Ya Allah, terima amalanku membaca Qur'an ini agar pahalanya menjadi penerang di alam kuburku."

Pernah tidak? Kalau belum, cobalah mulai sekarang. Do'a ke Allah, jangan malah jadi 'ujub.

5. Merendahkan manusia


Sudah dibahas di atas.

6. POIN KE-6


Ini poinnya sebagai tambahan. Sebagai notes, ini yang harus kalian highlight, harus kalian garisbesarKAN, harus kalian ketahui benar-benar-benar. Yaitu apa?

Ingat! JANGAN SAMPAI MATERI INI MEMBUAT KALIAN MALAH JADI TIDAK DAKWAH.

Tolong bedakan antara dakwah dengan sombong. Sebagian orang ketika dapat materi ini, ia jadi enggan untuk menasihati orang lain yang melakukan dosa. Ada orang A melakukan dosa, si orang ini bilang, "Ah, jangan nasihatin ah. Kalau aku nasihati dia, marah-marahin dia takutnya aku jadi sombong." Bukan begitu, teman-teman. Justru, memarahi seseorang yang berbuat maksiat bukanlah kesombongan. Memarahi itu berbeda dengan memvonis.

Sebagai contoh, ada orang melakukan zina. "Ya fulan, kamu jangan zina. Bahaya zina itu, Allah mengancam dengan neraka." Itu memarahi. Kalau memvonis itu apabila berkata, "Hei fulan, kamu baru zina, ya? Neraka tempatmu loh." Beda kan?

Bahkan kalaupun dakwah sambil marah, ini ada nasihat dari dr. Raehanul Bahraen. 
"Jadilah seperti jarum, jangan seperti gunting. Gunting itu kuat tapi bisa memisahkan kertas, yang asalnya satu kemudian dipisah jadi dua. Tapi jadilah seperti jarum. Walau sakit menusuk, tapi menyatukan benang. Akhirnya bisa jadi baju."

Subhanallah. Tidak apa-apa kalau kalian melihat orang bermaksiat kemudian kalian marah. Marah itu bukan bentuk kesombongan, justru itu bentuk cinta.

Nanti di film made by Paradisean Youth episode 2, inginnya dibahas sedikit masalah cinta karena Allah. Tahu ga sih kalian, kalau poin terpenting dalam cinta karena Allaah adalah MARAH ketika ia berbuat dosa.

Sekarang yang ada malah ketika seseorang mengatakan ia cinta kepada temannya karena Allah. Saat temannya itu maksiat, si orang yang mengatakan ia cinta karena Allah bilang, "Aduh, aku sudah menyatakan cintaku padanya. Aku jadi malu untuk nasihati dia." Apa-apaan? Ini adalah cinta palsu. Kalau cinta yang benar itu kalau teman berbuat dosa, kita marahi dia. Itu wujud cinta kita.

Ancaman Bagi Orang Yang Sombong 


1. Digiring seperti semut berbentuk manusia


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan)”. (Hadits Hasan. Riwayat Bukhari di dalam al-Adabul Mufrad, no. 557; Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu’aim bin Hammad di dalam Zawaid Az-Zuhd, no. 151)

2. Dikunci mati hati orang yang sombong


"... Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang." (QS. Ghafir/Al-Mu'min [40] : 35)
Orang yang sombong, kemungkinan besar matinya su'ul khatimah. Karena Allah tutup hatinya dari nasihat, Allah tutup hatinya dari bisa menerima kebenaran. 

3. Lebih besar bahayanya daripada berbuat dosa


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jikalau kalian tidak berbuat dosa, aku sungguh mengkhawatirkan atas kalian sesuatu yang lebih berat daripada dosa-dosa tersebut, yaitu aku khawatir atas diri kalian ditimpa penyakit 'ujub atau sombong." (Hadits hasan lighairih di dalam Silsilah al-Hadits ash-Shahihah no. 658)

Karena orang yang benar-benar bersih dari dosa, kalau hatinya tidak dijaga pasti jadinya 'ujub. "Masya Allah. Dari pagi sampai siang ga ngelakuin dosa sedikitpun." Nanti malah 'ujub apabila berkata seperti itu. Karena itu ini adalah salah satu hikmah kenapa seseorang melakukan dosa. Ingat, ini bukan motivasi untuk berbuat dosa. Jangan mengatakan, "Ah saya mah berbuat dosa karena udah takdir." Dosa memang takdir hakikatnya, tapi tidak boleh kita menyalahkan takdir. Misal ketika kita pacaran misalnya, lalu saat pegangan tangan bilang, "Ah pacaran itu takdir. Pegangan gini juga takdir kok." Tidak bisa seperti itu. Salahkanlah diri kita sendiri.

Dan memang ini hikmahnya kita punya dosa-dosa masa lalu. Ini sesuatu yang jarang dibahas oleh para ulama. Salah satu ulama yang membahas hal ini adalah Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Hikmah seseorang berbuat dosa. Sekali lagi, ini bukan motivasi untuk berbuat dosa. Ini tentang apabila kita punya dosa masa lalu yang berat, maka coba kita renungi, "Ya Allah, Engkau takdirkan dulu aku melakukan dosa besar. Dan Kau pun sekarang memberi aku hidayah. Aku jadi tahu bahwasanya diri ini benar-benar tidak ada apa-apanya tanpa pertolongan-Mu, ya Allah. Andai Engkau tidak memberi hidayah, aku mau di mana? Aku penuh dosa.

Dan biasanya teman-teman, orang yang punya dosa masa lalu kemudian taubat. Mereka saat berdakwah, tidak sombong. Saat sedang dakwah ke orang-orang yang bermaksiat, mereka dalam hatinya bicara, "Ya Allah, mereka melakukan dosa. Aku benci dengan dosa-dosa yang mereka lakukan. Namun akupun sayang dengan mereka. Aku dulu seperti mereka, namun Engkau memberi hidayah kepadaku. Maka beri hidayah juga kepada mereka, ya Allah." Dakwah orang-orang seperti itu penuh kasih sayang, karena diapun pernah merasakan dosa zaman dulunya. 

Andai kalian tidak termasuk orang yang pernah melakukan dosa besar, maka hati-hati. Jaga terus hati kalian agar tidak diliputi dengan kesombongan. Insya Allah.

Sabtu, 30 Juli 2016

Al Kabair 36 : What Are You (1)

max


Bismillahi wash shalatu was salamu 'ala rasulillah.
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh.
Wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina.
May yahdihillah fa la mudhillalalh wa may yudhlil fa la hadiyalah.
Asyhadu al la ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.

Sungguh segala puja dan puji hanya milik Allah. 
Kita puji Dia, kita mohon pertolongan dan ampunan-Nya.
Kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri kita, dan keburukan amal perbuatan kita. 
Barang siapa yang Allah beri hidayah, takkan ada seorang pun yang bisa menyesatkan. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan. Takkan ada satu pun yang bisa memberi petunjuk.
Aku bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah hamba dan rasul-Nya.

Amma ba'du.

Flashback


Tidak terasa sekarang ini sudah masuk episode ke-36. Ini adalah catatan kajian Abu Takeru minggu lalu pada hari Jum'at, 22 Juli 2016.

Judul paling awal kajian Abu Takeru adalah "Yu-Gi-Oh! Dajjal vs Nabi Isa" yang dilaksanakan di GSG Salman ITB tahun lalu.

Namun kajian yang pertama booming adalah yang di SMA 5 yaitu "Pocong vs Zombie Part 1".

Mari kita flashback singkat agar kalian ingat. 

Kalau kalian buka YouTube kemudian ketik Abu Takeru, Abu Takeru 0, Abu Takeru 1, dan seterusnya, nanti akan muncul judul-judul berikut.

0. 4,9 Milyar
1. Aku Masuk Islam Gara-Gara George Bush
2. Harry Potter vs Voldemort 
3. Bagiku Musik Halal
4. Assassin's Creed vs Samurai X part 1
5. Assassin's Creed vs Samurai X part 2
6. Surat Cinta Untukmu Pacarku Part 2
7. Doggy vs Babi
8. Good Bye Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam (Detik-Detik Terakhir Rasulullah ﷺ) 
9. Kuliah di Amerika, Siapa Takut?
10. Can 1 Ball
11. Tomodachi vs Amigos
12. The Three Who Were Left Behind
13. Alone in The Dark
14. Bunga Yang Tak Diinginkan
15. Who Wants to be Conan Edogawa
16. Resident Evil 4
17. You Love Naruto, I Love Sakura
18. Resident Evil 6
19. Hokage of The Fire
20. Resident Evil Taubat
21. Triple Love
22. I Have A Dream
23. Final Fantasy VIII
24. The Best King on The Face of The Earth
25. Harvest Moon and The Wonderful Life
26. GTA IV
27. GTA IV
28. GTA IV
29. Outlast
30. Habit of Tsunade
31. Black And White Lies
32. The Last
33. Harvest Moon (di Jatinangor)
34. Welcome Ramadhan
35. What's Wrong With Me

*N.B. : Kajian yang serius adalah episode 8, 20, dan 32. Kadang-kadang kalau iman lagi turun, biasanya ingin mendengar kajian yang serius.

Selain itu ada juga episode kajian serius lainnya seperti "Selamat Tinggal Adikku Sabiq Ismatullah..." dan "Perjalanan Akhirat" yaitu video pertama yang di-upload ke YouTube.

Al Kabair 36 : What Are You


Sekarang mari kita membahas episode 36 dari kitab Dosa-Dosa Besar.

"What Are You?" artinya "Kamu itu apa?"

Ada yang bilang, "A', jangan-jangan ini pembahasan Tamim ad-Dari?"

Tamim ad-Dari ini orang Kristen dulunya, kemudian masuk Islam jadi sahabat Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam hadits shohih Muslim diceritakan ketika ia sedang dalam perjalanan naik perahu terombang-ambing akhirnya terdampar ke sebuah pulau. Di sana ada Dajjal. Di situ ada seekor makhluk yang depan dan belakangnya tidak jelas dan sekujur tubuhnya penuh bulu. Terus ditanya, "Kamu itu apa?"

Coba kalau dia menjawab, "Da aku mah apa atuh," jadi lucu, haha. Tapi bukan itu.

Ternyata dijawab, "Aku adalah mata-mata."

Tapi bukan itu pembahasannya sekarang.

Pembahasan kita sekarang adalah:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56)

Itu lah pembahasan kita sekarang.

"What are you?"

"We are the slaves of Allah."

"Kamu itu apa?"

"Kita hamba Allah."

Dan ini pertanyaan yang sangat penting. Apa yang akan jadi pembahasan dosa besar kali ini?

Tenang, pertama akan dibahas terlebih dahulu dengan satu pertanyaan ini. Para nasionalis atau orang-orang non-muslim biasanya bertanya ke kita, "Kamu itu tujuan hidupnya apa sih?" Para penganut agama Kristen di sebuah universitas biasanya bertanya ke rohis di sana. Biasanya pertanyaan pertama itu, "Kenapa Tuhan menciptakan manusia? Untuk apa?" kemudian ini dan itu. Itu selalu ditanyakan.

Kita, orang Islam, punya jawaban. Jawabannya adalah, "Kita diciptakan untuk menyembah Allah." Tapi kalau kita bilang begitu, mereka pasti akan ngomong, "Hah? Kita diciptakan untuk menyembah Tuhan? Apa nggak terlalu sempit tujuan hidup kita?" Hati-hati bagi kalian yang menghadapi pertanyaan seperti itu. Daripada mikir bingung-bingung, balas saja ke mereka, "Memang kamu punya alasan yang lebih baik dari pada itu?" Terus mungkin mereka akan menjawab macam-macam, "Banyak. Saya hidup untuk memberi manfaat ke orang banyak." Kita jawab lagi. "Emang memberi manfaat ke orang banyak itu bukan bagian dari ibadah kepada Allah apa? Kalau kalian bilang begitu, saya pun mau ngasih manfaat ke orang banyak. Karena ngasih manfaat ke orang banyak itu bagian dari hal yang Allah sukai. Itu masih di dalam ruang lingkup 'menyembah Allah."

Orang-orang non-Islam itu, misalnya para pembuat anime. Mereka suka menyisipkan tujuan-tujuan hidup yang bermacam-macam pada anime-nya.

Contohnya dalam anime Pokemon, di opening ketika zaman dulu.

"Pokemon, gonna catch 'em, it's you and me."

Apa lanjutannya?

"I know it's my destiny."

Waduh berarti tujuan hidupnya adalah menangkap pokemon, seperti Pokemon GO, haha. Masya Allah.

Lihat teman-teman. Orang-orang pembuat anime, penyembah selain Allah pokoknya, rata-rata bingung terhadap tujuan hidup mereka. Sehingga mereka menyalurkan tujuan hidup mereka itu lewat film-film dan komik-komik yang mereka buat. Kalau aqidah kita belum kuat, bisa jadi terbawa oleh mereka.

Contohnya lagi, di anime Digimon (maaf apabila contohnya yang seperti ini, hanya sebagai informasi saja untuk kalian). Saat Black Wargreymon melawan Imperialdramon, si Veemon bilang, "Aku hidup karena aku ingin bisa bermain-main."

Masya Allah. Ini semua tujuan hidup macam apa sih? Tidak ada tujuan hidup yang lebih baik daripada menyembah Allah.

Coba deh Naruto. Apa tujuan hidupnya? 

"Aku adalah Naruto Uzumaki. Aku adalah genin dari kampung Konoha. Aku ingin menjadi hokage agar orang-orang berhenti dari merendahkanku."

Tujuan hidupnya adalah menjadi hokage. Andaikan kita ini hidup di dunia ninja, lalu ada orang yang bilang hidupnya tujuannya untuk jadi hokage, kita jawab, "Ya silakan aja. Jadi hokage supaya apa?" Terus dijawab, "Supaya kalau udah jadi hokage, saya ingin menjadi pemimpin yang baik." Jadi pemimpin baik juga bagian dari ibadah kepada Allah.

Coba kalian survei ke seluruh dunia, tanyakan tentang tujuan hidup ke semua orang. Kalau memang tujuan hidup mereka baik, pasti itu masih termasuk ke dalam ruang lingkup menyembah Allah. Asal diniatkan saja karena Allah. Karena itu tidak ada tujuan hidup yang lebih baik kecuali menyembah Allah.

Ada anak STEI ITB 2010 bernama Deni Setiawan dari SMAN 2 Bandung. Dia bilang, "Saya masuk STEI ingin menyebarkan listrik ke daerah-daerah yang belum ada listrik, supaya orang-orang bisa baca Qur'an di sana." 

Masya Allah. Keahliannya dipakai untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Itu juga bagian dari ibadah. 

Sekali lagi, kalau kalian bingung tujuan hidup kalian apa, tanya aja ke semua orang, 

"Ada ga tujuan hidup yang lebih baik daripada menyembah Allah?" Tidak ada insya Allah.

Karena kita adalah hamba Allah, kita harus ingat kepada ayat ini. "What are you?"

Allah menjawab,

"Bukankah pernah datang kepada manusia satu waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan [76] : 1-2)
Sesuatu yang tidak disebut. Ya. Kita dulu merupakan sesuatu yang tidak disebut sama sekali. Jangankan air mani, jangankan ovum. Kita bukan apa-apa. Sebelum adanya air mani dan ovum yang bersatu, kita ini bukan apa-apa banget. Tidak ada yang tahu tentang diri kita. Tapi kemudian Allahlah yang menakdirkan orang tua bertemu, kemudian menikah, kemudian punya anak, jadilah kita. Tapi kita pernah dalam kondisi bukan apa-apa. Setelah bukan apa-apa, kita jadi sesuatu, tapi sesuatunya yang hina.

"Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)." (QS. As-Sajdah [32] : 8)
"Maaim-mahiin." Air yang hina. Allah menjadikan manusia, menciptakan manusia dari air yang hina.

Kita tadinya bukan apa-apa. Lalu jadi apa-apa, tapi hina. Kemudian Allah sempurnakan jadi darah, jadi daging, jadi manusia, setelah itu lahir. Lahirnya pun penuh dengan keterbatasan yang mana kita tidak bisa melakukan apa-apa kecuali dengan pertolongan Allah. Terus makin dewasa dikasih kekuatan. Sadarkah kita kalau kita ini bukan apa-apa kalau bukan karena pertolongan Allah? 

Dari mulai lahir yang mana kalau orang sudah lahir, lihatlah betapa banyak wanita yang membunuh anaknya. Sering kita lihat orang tua memunuh bayinya. Dan memang manusia tidak punya kekuatan apa-apa saat bayi. Tapi Allahlah yang memberi sifat rahmah, kasih sayang kepada orang tua kita. Sehingga orang tua sayang ke kita.

Saat dewasa, SKPS (Skala Kegantengan Per Sekon kuadrat) kita beda-beda. Tapi saat bayi, insya Allah kalian lihat bayi manapun lucu deh. Subhanallah. Itu Allah yang telah menciptakan bayi itu lucu, sehingga rasa kasih sayang manusia bertambah kepada bayi. Bayi yang tak berdaya jadi punya daya dengan kekuatan dari orang tuanya.

Karena itu dosa yang ingin dibahas sekarang adalah dosa takabbur. 'Ujub dan sombong.

'Ujub dan Sombong


Sombong dan ujub itu berbeda. Sombong adalah anaknya ujub, turunan dari 'ujub. Orang yang sombong pasti 'ujub. Tapi orang yang 'ujub belum tentu sombong. Insya Allah akan diberikan contohnya.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, 
"Wahai hamba-Ku curahkanlah dirimu dalam beribadah kepada-Ku, niscaya akan aku penuhi dadamu dengan ketenangan dan akan aku cabut segala kekurangan dirimu. Jika kau tidak mau melakukannya maka akan Aku simpan ke dalam hatimu segala hal yang meresahkan dan tidak akan Aku cabut darimu segala kekuranganmu." (HR. Tirmdzi, derajatnya hasan gharib
Kalau kita, manusia, ibadahnya mantap, insya Allah Allah kasih kebaikan dari segalam sisi.

Karena kita adalah hamba Allah, maka mari kita ingat ayat yang agung ini.
"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik." (QS. Al-Furqan [25] : 63)

Maka kita sebagai hamba Allah harus rendah hati dan menjauhi sifat sombong. Karena sombong ini merupakan kebinasaan. 'Ujub saja sudah binasa, apalagi sombong.

Definisi 'Ujub dan Sombong


Mari kita definisikan 'ujub dan juga sombong.

Sombong


Pertama, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tahu tentang haramnya kibr (sombong).

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

Sesungguhnya kesombongan adalah menolak kebenaran, dan merendahkan manusia. Kalau kalian lihat ada orang kaya pergi ke mana-mana menggunakan mobil yang bagus, kita tidak boleh memvonis dia sombong. Karena kita tidak tahu isi hati orang. 

Kalau kita mau menilai seseorang sombong atau tidak, kriterianya ada dua.

1. Menolak kebenaran
2. Merendahkan manusia

Kalau misal A melihat B sedang memakai mobil bagus. A bilang, "Lihat teman-teman, B pergi pakai mobil mewah terus ke mana-mana. Dia sombong, ya." Itu sebenarnya A yang sombong, karena ia sedang merendahkan si B. Pahadal si B memakai mobil mewah itu karena memang pemberian orang tuanya, dia memakainya sambil bersyukur kepada Allah dengan hati yang tenang-tenang saja.

Makanya hati-hati. Ketika kita bilang orang sombong, bisa jadi kitalah yang sombong sebenarnya. 

'Ujub


'Ujub adalah merasa bangga dengan diri sendiri.

3 Contoh

Misalnya ada orang yang berkata seperti tiga contoh berikut.

1. "Alhamdulillaah teman-teman, aku ini ganteng."

Ini boleh. Namanya tasyakur bi ni'mah. Tapi susah untuk tidak merasa sombongnya. 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sih bisa. Ada dalam atsar yang shahih. Beliau berkata, "Aku ini istri Rasul yang paling cantik, dan orang yang menyaingiku adalah Zainab." Ibu kita tercinta 'Aisyah sudah terjamin surga, insya Allah tidak sombong saat mengatakan itu. Kalau memang kita bisa menjaga hati saat mengatakan hal seperti itu, silakan. Ini tidak dilarang.

2. "Aku ganteng da udah bakat jadi orang ganteng." 

Ini namanya 'ujub.

3. "Saya mah ganteng, liat tuh yang lain, SKPS (satuan kegantengan per sekon kuadrat) rendah, ga level sama saya."

Ini namanya sombong.

Jadi bedanya 'ujub dan sombong adalah kalau 'ujub, ia hanya berkata, "Aku ganteng begini sudah bakat," tapi kalau sombong adalah 'ujub plus merendahkan orang lain.

Mana yang lebih parah? Sombong. 

Kesombongan Iblis


Iblis itu sombong.
"Allah berfirman, 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Menjawab iblis, 'Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.' (QS. Al-A'raf [7] : 12)

Iblis disuruh  sujud (penghormatan) ke Adam. Bukan sujud menyembah, karena sujud menyembah diharamkan dari zaman dulu. Sujud hormat itu dibolehkan sebelum diutusnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Boleh kita hormat dengan cara ruku' dan sujud. Tapi setelah beliau diutus, itu semua dilarang. Yang dibolehkan itu mencium tangan orang tua sambil membungkuk (ruku') tidak apa-apa. Tapi kalau membungkuk penghormatan ke selain orang tua tidak boleh. Nabi Ya'qub dan sebelas saudara Nabi Yusuf waktu datang ke Mesir mereka bersujud kepada Nabi Yusuf. Sujudnya sujud hormat. 

Iblis berkata, "Ana khairum minhu. Aku lebih baik dari pada dia. Kau ciptakan aku dari api, Kau ciptakan dia dari tanah."

Di mana-mana tanah lebih baik dari api. Kenapa? Tanah itu tiap tahun harganya semakin naik. Kalau api, korek api segitu-gitu saja harganya.

Itu si iblis menganggap dirinya mulia (itu sudah 'ujub), tapi plus merendahkan Nabi Adam. Maka itu sombong. Dan ini adalah dosa yang pertama kali terjadi di seluruh alam semesta. Kesombongan dari iblis. Yang menyebabkan dia dikeluarkan dari agama Allah. Padahal dulunya dia adalah harits, di mana dia pun menyembah Allah semata. Tapi kemudian kesombongannya sudah melampaui batas sampai akhirnya dia murtad dari agama Allah ini.

Pada artikel berikutnya akan dijelaskan bentuk-bentuk kesombongan yang sering terjadi di antara kita. 

***

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates | Modified by Zain Ibn Sufry